Monday, July 19, 2010

Lovefool (chap 2)

Author:Dee
Chapter :2/?
Genre :Love,school life
Rating:Semua yang bisa baca ajalahsengihnampakgigi
Disclaimer :They own themselves,wish i can own themtumbuk
Summary :Kau tidak menyangkal,Byou.Apa yang harus kupercaya?
Soundtrack :Evanescent-Vamps


Alunan musik klasik Mozart terdengar ketika aku tengah belajar.Ayahku selalu menyetelnya setiap pulang bekerja,itulah caranya mengenang ibu agar dia tidak kesepian.Kami jarang bertegur sapa,ataupun makan bersama.Aku merasa lebih dekat dengan ibu Byou,walaupun ayahnya jarang pulang karena bekerja di luar negeri,tapi ibu Byou selalu menyempatkan diri berbincang-bincang dengan suaminya itu.Kalau sudah begitu,Byou hanya bisa menggerutu pelan.

Entah kenapa,setiap melihat adegan itu hatiku ingin menangis.

At school

"Hei,Byou!mau ke ruang olahraga bersama kami?"
"Tentu saja,ladies."Byou tersenyum genit,mengabaikan kehadiranku di depannya.Dengan kesal,aku mengeluarkan pakaian olahragaku dari dalam tas.Byou memang selalu pergi bersama para penggemarnya,belum lagi teman-temannya yang seabrek.Jarang dia punya waktu untukku,untuk kami.

"Aya."Keiko memanggilku dan aku mengikuti untuk mengganti baju.Ketika kami berkumpul di gym,aku melihat Byou sedang berbisik-bisik dengan anak kelas 2 yang paling cantik,Mayuko.
Sudah bukan rahasia lagi Mayuko menyukai Byou,bahkan dia rela melakukan apa saja agar dia mendapat perhatian Byou.

"Wristbandmu keren sekali,Byou."katanya genit,dia menyentuh wristband Byou yang berwarna merah.Hadiah ulangtahunnya yang ke 16 dariku.Byou hanya tersenyum kepadanya.
"Boleh kulihat?"pinta Mayuko.Dengan terkejut,aku melihat Byou memeberikan wristband itu kepadanya,Mayuko terlihat sangat gembira,dia memakainya di tangannya dan memamerkannya ke teman-temannya.Byou melihat ke arahku,aku memalingkan mukaku.Rasanya aku ingin menangis,mataku perih.Hatiku sakit melihat Mayuko memakai wristband yang kuberikan untuk Byou.
"Aku kembalikan besok ya?"pinta Mayuko lagi dengan nada genit,dia berdekatan dengan Byou.Byou hanya tersenyum dan mengangguk sambil membelai rambut Mayuko.

Cukup,Byou.Aku tak tahan dengan semua ini.

Kakiku tiba-tiba bergerak sendiri meninggalkan ruang olahraga,mengabaikan teriakan Yoshiki-sensei,aku tak peduli.Aku ingin menangis,aku ingin berteriak!

Napasku sesak,airmataku membasahi tangan yang kutangkupkan ke wajahku.Bisa-bisanya dia berbuat seperti itu di hadapanku,apakah dia tahu perasaanku.Apakah dia pernah berpikir tentangku?Baru kali ini aku merasa sangsi dengannya.

Ketika pelajaran usai,aku bahkan tidak memperdulikan Keiko yang mengajakku berbicara.Aku hanya ingin cepat-cepat pulang,aku lelah.
Mayuko menatapku tajam di depan gerbang,wristband itu masih terpasang di pergelangan tangannya yang putih.Dia berbisik-bisik melihatku melewatinya,aku bahkan tidak peduli.Padahal api dalam hatiku berkobar melihat senyum sinisnya sambil memamerkan Wristband Byou itu.Kurasa dia sengaja.

Perlahan-lahan aku berjalan tanpa arah,aku tidak punya arah tujuan,aku tidak tahu apa yang harus kulakukan.
Tanpa sadar,aku sampai di makam ibuku,aku tidak tahu apa yang kulakukan,hanya diam berdiri mematung di depan makamnya.

Ibu,apa kau sudah tenang sekarang?

Aku menatap langit biru yang pucat,kontras sekali dengan suasana hatiku yang mendung ini.Bahkan langit mengejekku,bahkan langit memusuhiku.

Aku merindukan Byou sehingga sesak rasanya.Hanya cewek bodoh yang bisa merindukannya sehabis dia melakukan hal yang membuat hatimu hancur,itulah aku.

Aku menghela napas,tapi aku sudah terbiasa dengan hal seperti ini.Aku terbiasa melihat Byou berdekatan dengan wanita lain,melihatnya berbicara mesra dengan Mayuko.

Aku bodoh karena setelah semua yang dia lakukan kepadaku,aku masih mencintainya.
Dan dia juga selalu mencintaiku..bukan?

Aku memutuskan akan bertanya kepadanya,tentang kami.

Byou's house

"Terima kasih,Byou."Mayuko tersenyum menggoda di hadapannya,Byou hanya diam saja,ekspresinya keras.
"Aku tak tahu kau begitu...ahli."katanya lagi dengan ekspresi kemenangan di wajahnya.Mayuko berjinjit dan mencium bibir Byou,dia merangkulnya dan membalas ciuman Mayuko.

Aku pasti sudah gila.

"Sampai jumpa."Byou berkata dengan suara yang berat.Dia memutar tubuhnya,wajahnya penuh penyesalan,tangannya terkepal.Dia kaget ketika melihatku berdiri di hadapannya dengan airmata menggenang di pelupuk mataku,dia mendekatiku perlahan,merengkuh wajahku.

"Aya...kumohon dengar dulu."
Aku berubah tuli,aku tidak bisa mendengar apa-apa.Yang ada di telingaku hanyalah,kata-kata Mayuko tadi,senyum menggodanya,semuanya.
Aku tidak bisa menahan airmataku,jatuh ke tangan Byou yang masih menatapku.

Duniaku,hatiku semuanya hancur.

Aku melepas tangannya perlahan,sambil terus menatap wajahnya.Ekspresinya pasi,campuran tak percaya dan bersalah.Dia kemudian menunduk,diam.

"Kenapa?"
"Itu hanya salah paham."Byou membela dengan suara pelan
"Mataku tidak salah."
"Aya...kumohon percayalah padaku."
"APA!! apa yang harus kupercaya?!aku melihatnya,kau tidak menyangkalnya kan!"teriakku.
Byou hanya menunduk,airmataku turun semakin deras.Tak tahan aku berlari tanpa arah.Aku hanya ingin berlari meninggalkan semuanya.

Hujan turun dengan sangat deras,bahkan langit sekarang berpihak kepadaku,aku membiarkan diriku kebasahan,membuat diriku melebur dengan hujan.Aku duduk di pasir pantai yang putih,ini pantai tempat Byou menyatakan cinta kepadaku,seorang yang terlalu naif sehingga terjebak dalam semua sakit hati ini.Ponselku terus berdering,airmata terus mengaburkan pandanganku,sampai aku tidak bisa melihat apa-apa lagi.


Aaahh~~saya sedang tidak mood menulis,jadi maaf kalau fic ini agak sedikit aneh~
sembah

No comments:

Post a Comment