Monday, June 14, 2010

The second sight chap 4

Part 4,Part 4..
enjoy~


Nami termenung di tempat tidurnya.Dia tidak menyangka kalau putrinya juga menarik perhatian lelaki itu.Nami memutar otak agar putrinya tidak ditandai seperti dirinya.Dia bisa saja membuat penawaran dengannya,tapi Damaskus bukan orang yang dapat mudah menerima penawaran.Keningnya berkerut,sejenak dia tampak lebih tua dari umurnya.

Bayangan di seberang ruangan bergerak-gerak.Semakin lama semakin lonjong dan berbentuk.Sosok lelaki berkulit putih dan bermata ungu terbentuk dari bayangan tersebut,pakaiannya necis dan rambutnya yang pirang pucat disisir belakang,sehingga menimbulkan kesan formal.Nami melihatnya dengan penuh ketakutan dan kebencian.Dia menegakkan tubuhnya ketika lelaki itu mendatanginya.
“Namiku yang cantik.”sapanya dengan penuh ketulusan.”Aku kangen padamu.”
Kelopak mata Nami bergetar,sejenak dia tergoda oleh pesona laki-laki di hadapannya,tapi segenap kekuatannya di salurkan untuk mengusir pesona lelaki itu.Damaskus menatapnya dengan pandangan mengerti.
“Pergilah,Damaskus.Sekarang bukan waktunya.”Katanya tegar.
Damaskus tersenyum licik,Pandangan matanya mengeluarkan aura bahaya.Nami menggigil,namun berusaha untuk menyenbunyikannya.
“Sayangku,Eliza sebenarnya sudah tidak sabar lagi.Kau kan tahu bagaimana dia kalau marah.Makanya,dia menyuruhku untuk membuntuti Saga.Anggap saja itu…jaminan.”
Nami menyipit marah,tangannya dikepalkan dan mendekati Damaskus.”Dia anakku!Dia keturunan sah dari cahaya.Kau tidak bisa mendekatinya begitu saja.”suaranya sekarang lebih keras.”Bahkan Eliza tidak akan bisa mengambilnya dan menandainya.”
Damaskus menatapnya lama.”Dia menolak pesonaku,ya.Dan pesona Eliza juga.Harus kuakui dia hebat,lebih dari leluhurnya yang lain.”Kata Damaskus dengan kata-kata yang menenangkan.”Dia mewarisi kehebatan ayahnya.”
Nami hampir menangis mengingat Vildan.orang yang paling tulus yang pernah ditemuinya,dan pemilik bakat luar biasa dalam sorcery.Namun sayang,Vildan meninggal ketika melindungi Nami dan Saga yang masih kecil dari Eliza.
“Jangan bawa-bawa Vildan,Damaskus.Kau tidak pantas untuk menyebut namanya.”Kata Nami keras.
Damaskus hanya menelengkan kepala,mata ungunya berubah liar dan tato yang berada di pergelangan tangan Nami bercahaya,seketika itu juga Nami menjerit.Namun Damaskus membungkam mulutnya,”Kita lihat nanti sayang.Putrimu memiliki jiwa yang unik,begitu juga seseorang yang dekat dengannya.Sayang apabila jiwa seperti itu tidak dimiliki.Bagaimanapun,aku ini kolektor.”Katanya sepelan bisikan angin,namun penuh nada mengancam.Damaskus menghilang diiringi kabut hitam,begitu juga sakit di pergelangan tangannya.Air matanya menetes di tato yang jadi bukti perjanjiannya dengan Damaskus.Dia harus bisa menjauhkan Damaskus dari Saga.Apapun yang terjadi.
***

Saga terbaring di tempat tidurnya setelah pulang dari rumah Kai.Mereka makan sampai kenyang dan tertawa semalaman.Belum lagi menertawakan Reita yang ternyata tidak punya uang sehingga Aoi harus membayarinya.Dia tertawa lagi mengenang hal itu.Mereka semua hebat,tadinya Saga mengira kalau mereka anak-anak yang sombong.Ternyata mereka sama seperti dirinya.Hari ini sudah jam tujuh malam,namun ia sudah merasa ngantuk.Saga menebarkan selimut dan mencoba untuk tidur.Tumben,karena dia terbangun setelah tidur sangat nyenyak semalam.Tidak ada mimpi,tidak ada bangun dengan napas tersengal.
***

Harumi sudah tiba di kelas ketika Saga datang.Dia tengah memberi contekan PR matematika kepada teman-temannya.Saga sendiri sudah mengerjakannya,sehingga dia masih bisa duduk tenang sementara Hasumi sibuk mengkoordinir teman-temannya agar semua orang kebagian PRnya.
Ruki dan Uruha sedang di lapangan bersama Reita yang selesai dengan latihan sepakbolanya.Mereka melambai pada Saga yang berada di lantai 2.Saga membalas lambaian mereka.Kai baru saja datang dan sedang membaca buku sepanjang perjalanan.Saga belum melihat Aoi,tapi memang anak itu sering terlambat.Mengingat Aoi,dia kembali mengingat lelaki dalam mimpinya itu.Mengapa dari semua orang Aoi lah yang dipilih untuk menunjukan eksistensinya.Setahu Saga,jenis mereka tidak asal pilih.Mereka lebih memilih orang yang peka,seperti Saga.
“Eh,Mizukase-san.”Panggil seseorang.
Saga menoleh,melihat gadis berambut sebahu berbicara padanya.”Ada apa?”
“Terima kasih telah menolongku kemarin.”Katanya seraya tertunduk.
Saga ingat dia Sumire,orang yang dirasuki oleh Shadow minggu lalu.Dia sempat tidak masuk selama 3 hari.Sepertinya dia sudah baikan,walau bawah matanya masih kelihatan hitam.Ciri-ciri orang sehabis dirasuki,pikir Saga.
“Oh,tidak masalah.Kau sudah sembuh?”tanyanya lagi.
“Iya,terima kasih.”
“Boleh aku bertanya padamu?”Tanya Saga.
Gadis itu mengangguk,”Tentu saja.”
“Siapa yang memberimu kain?”
Gadis itu berpikir sebentar,”Kalau tidak salah aku temukan di jalan.Lalu,ada desakan untuk mengambilnya.Lalu,tiba-tiba aku tidak ingat apa-apa lagi.”
Saga mengangguk dan mengucapkan terima kasih.Pikirannya kembali sibuk dengan banyak hal.Sangat rumit,masalah ini menjadi makin rumit.Saga tidak tahu harus bagaimana.Tapi dia memang harus melakukan sesuatu.Tiba-tiba bahunya ditepuk oleh seseorang.
“Hei,Jangan melamun pagi-pagi.”Kata Aoi.Dia masih memakai anting-antingnya,heran mengapa guru-guru tidak menegurnya.
“Aku tidak melamun kok.”Kata Saga.
“Hanya pikiranmu mengembara kemana-mana.”Kata Aoi lagi sambil tersenyum.”Sudah kerjakan PR?Aku lihat dong.”
Saga tersenyum setengah hati,tapi akhirnya memberikan buku matematikanya pada Aoi.Sekarang giliran Kai yang diserbu oleh anak laki-laki yang lain termasuk Reita untuk di contek pekerjaannya.Kai hanya menghela napas dan memberikan buku matematikanya pada Reita.
Tomoe-sensei,guru matematika yang paling galak masuk ke dalam kelas.Sensei langsung memeriksa PR semua murid.Aoi lulus dari ancaman ketahuan oleh sensei kalau dia mencontek.Lain lagi dengan delapan anak di depan kelas,Mereka semua ketahuan oleh sensei karena tidak bisa menjawab soal di papan tulis tanpa buku tulis mereka.Akibatnya,mereka di hukum membersihkan kelas sehabis pelajaran,karena Tomoe-sensei juga wali kelas Saga.
Hari ini di adakan kuis di depan kelas.Sebagian anak-anak merasa frustasi termasuk Aoi dan Reita,tapi akhirnya toh mereka bisa menjawab juga.Bel makan siang telah berbunyi,Harumi segera menghampiri Saga.
“Saga,mau makan dimana?aku bawa bentou nih.”
“Aku tidak ada waktu untuk bikin bentou.Bagi dua saja deh.”bujuk Saga.Harumi cemberut.
“Seharusnya kau bilang saja kalau tidak bisa bikin bentou,nanti kubuatkan.”
Mata Saga langsung berbinar-binar “Benarkah?Asyik!”
“Mizukase-san dipanggil ke ruang guru!”Teriak seorang siswa kelas H.
Saga mendongak dan menghampiri siswa kelas H tersebut.
“Kau dipanggil ke ruang guru.”Katanya singkat.
“Oke.”balas Saga.
Saga kembali lagi ke tempat duduknya,”Sisakan aku.”
Dia berjalan menuju ruang guru yang terletak di lantai 1.Tomoe-sensei telah menunggunya.
“Mizukase-san tolong bagikan kertas ini ke semua anak ya.Lalu ini,hasil kuis tadi sudah selesai,bilang kalau nilainya di bawah 60,harus hubungi ibu.Terima kasih ya.”
Saga berjalan pelan karena kertasnya banyak dan berat sekali.Hampir saja beberapa kertas itu terjatuh ketika dia naik tangga,tapi kemudian bebannya berkurang.
“Sini,aku bantu.”kata seseorang.Aoi muncul dengan mengambil alih sebagian kertas dari tangan Saga.Rambutnya yang panjang dikuncir tinggi sehingga Saga bisa melihat sebuah bentuk di lehernya.Itu tulisan kanji untuk ‘Aoi’.Saga tidak tahu kalau Aoi sangat mencintai namanya.
“Kau tidak makan siang?”Tanya Aoi ketika mereka berjalan ke kelas.
“Ada di kelas.Kau sendiri?”
“Tadi sudah dengan Ruki.”Katanya tenang.Ketika mereka berjalan,banyak perempuan yang mengagumi Aoi dan tak jarang ada yang menyapanya dengan malu-malu.Aoi sendiri pura-pura sibuk ngobrol dengan Saga,sehingga Sagalah sekarang yang jadi target pandangan mematikan para perempuan.
Di ujung koridor,Saga melihat wanita yang pernah mengajaknya keluar.Wanita yang mati dicekik dan ditenggelamkan itu tersenyum ke arahnya,dan membisikkan sesuatu.
“…m..kus.”katanya lirih.Lalu dia menghilang.
“Hei,kenapa kau?”Tanya Aoi.
“Tadi..itu…”Gadis itu menghilang,dan tidak meninggalkan jejak.”Sudahlah.”
Aoi menaikkan satu alisnya dan memasuki kelas bersama Saga.
***

No comments:

Post a Comment