Sunday, June 13, 2010

The second sight Chp 3




Saga kembali heran ketika menemukan lokernya dipenuhi oleh jejak-jejak bercahaya kembali keesokan harinya.Ada apa sih sebenarnya?pikirnya dalam hati.Saga menutup lokernya dengan penuh kekesalan,sangat tidak menyenangkan apabila sudah diganggu pagi-pagi begini.Dia berjalan pelan menuju kelasnya,ketika dilihatnya Kai tengah berjalan dengan membaca buku.Dasar kutu buku,pikirnya dalam hati.Tapi terakhir kali mereka bertemu,Kai menolongnya.Maka,Saga menghampiri Kai yang sedang asyik dengan buku kimianya.

“Yutaka-kun,ohayou.”Kata Saga.
Kai mendongak dan tersenyum ramah pada Saga.”Ohayou,Mizukase-kun.”
“Panggil saja Saga.Nama keluargaku memang susah diucapkan.”Katanya tenang.
“Berarti kau juga panggil aku Kai saja yah.”kata Kai sambil memasukkan buku kimianya ke dalam tas.
“Eh,nama keluargamu kan gampang.”Kata Saga heran.
‘Tidak apa-apa.Semua temanku memanggilku Kai.”kata Kai ramah.
Sesampainya di kelas,Saga tiba-tiba merasa kedinginan.Ada sesuatu yang jahat di dalam kelas,otomatis dia memegang tangan kai yang hendak masuk ke kelas.”Tunggu sebentar.”
Ternyata,ketika Saga melongok ke dalam.Kelas sudah dipenuhi dengan kabut-kabut hitam,sorang siswi tengah duduk di tengah meja sambil mendekap dadanya sendiri seolah menahan sakit.
“Kyaaa!!Sumire!.”teriak seorang gadis,ketika melongok ke dalam kelas juga.
“Ada apa dengan dia?!”tanya Saga kepada gadis yang teriak itu.
“Tadi dia menerima semacam kain berwarna hitam.Sumire tiba-tiba bertingkah aneh dan bilang bahwa itu nyawanya.Lalu dia jadi begini.”kata gadis itu histeris.
Tidak mungkin.Dia kerasukan! Saga cepat-cepat melepas mantelnya,dan mengambil cermin dari dalam tasnya.
“Saga,jangan masuk ke dalam!”perintah Kai.Sekarang di depan kelas penuh dengan orang-orang.Reita menerobos ke kerumunan paling depan.”Ada apa ini?!”tanyanya.begitu juga Uruha,Aoi dan Ruki.Mereka melihat Saga dengan tatapan bertanya.
“Tahan pintunya,Kai-kun.Jangan biarkan orang lain masuk.”perintah Saga dengan suara keras.Kai mengangguk dan memerintahkan Reita untuk membantunya.Saga membuka pintu sedikit,dan serbuan angin menerpa para murid yang ada di situ.Saga merasakannya lebih dari sekedar angin.Pisau.Kentara sekali aura kebencian dan dendam di udara.Saga melangkah masuk dan langsung berteriak.”Tutup pintunya,Kai-kun!”
Kai dan Reita merangsek maju dan menutup pintu.Beberapa siswa lain juga membantu.
Di dalam,Saga menajamkan insting-instingnya.Dia membuka semua penglihatannya,dan melihat semua kabut hitam itu berasal dari Sumire.Dia sudah sepenuhnya lepas kendali.Dia sudah bukan Sumire lagi.
“Nyatakan namamu!”perintah Saga.Gadis itu tidak merespon.
“Nyatakan namamu!”perintah Saga lagi dengan nada mendesak.Dengan erat dia memegang cermin di tangannya dan menyingkirkan kursi dan meja dengan kakinya.
Gadis itu menoleh perlahan.Matanya hitam semua dan kulitnya berubah menjadi merah.Dia menyeringai dan mengeluarkan suara yang rendah namun melengking.
“Sang pelihat.”katanya dengan nada seolah bernyanyi. “Aku tidak menyangka bisa bertemu denganmu di sini.”
“Aku juga tidak menyangka kalau kau berani merasuki tubuh seorang gadis.”Katanya keras.”Bukankah ini melanggar kesepakatan?”
Gadis itu berdiri dan kabut itu merayap meliuk-liuk di sekitar tubuhnya.Semakin lama semakin tebal.Saga hanya diam,kabut itu tidak bisa mempengaruhinya.itu hanya esensi dari kebencian dan dendam,Saga tidak punya itu.
“Sayangku,rupanya kau tidak tahu ya?”katanya dengan nada menggoda.Dia terkekeh dan membelai pipi Saga,dia merasakan nyeri di tempat yang tadi di sentuhnya.”Kesepakatan telah dilanggar.”
Saga terhenyak.Kesepakatan telah dilanggar?bukankah kesepakatan itu sudah ada berabad-abad yang lalu?pikirnya dalam hati.
Seolah-olah bisa mendengar pikiran Saga,Gadis itu meliukkan tubuhnya dan berbisik ke telinga Saga.”Sejak sang kolektor terlepas.Kesepakatan itu telah hancur,lebur bersama asap-asap.Kami semua merasa tidak berdaya sayang.”katanya dengan nada memelas.”Kami tak punya tempat.Tubuh kami hancur lebur dan dendam menguasai kami.Itulah mengapa banyak jejak di lokermu dan mimpi yang menyakitimu.”
“Itu tidak mengubah apapun.”Kata Saga mengangkat cermin di tangannya.”Menjauh dari temanku.”
Gadis itu terkejut dan tersenyum lemah.”Aku hanya ingin menyampaikan ini kepadamu.Aku terlalu asyik dan lupa bahwa ini tubuh pinjaman.Aku akan pergi,sayangku.Tapi,aku menaruh harap padamu.Kau lebih kuat dari Miyako ataupun Nami digabung menjadi satu.Garis keluarga yang terkutuk.”katanya pelan.Saga mengejang,darimana dia tahu nama nenek dan ibunya?
“Hanya ingat satu hal sayang.Dia mulai mengincar yang bernapas.”Katanya sambil keluar dari tubuh manusia,wujud aslinya adalah bayangan dan kabut-kabut hitam itu membentuk semacam selendang,dan dia melilitkan di sekeliling tubuhnya.
“Ibumu sudah menyerah.Aku harap kau tidak seperti dia.”Bayangan itu menghilang dan ruangan berangsur-angsur kembali normal.Sumire tergeletak di tengah kelas,pingsan.Mengetahui keadaan sudah normal,para siswa menghambur ke kelas dan menghampiri Sumire,beberapa orang memapahnya ke ruang kesehatan.Saga sendiri merasa lelah,tapi dia mengabaikannya.Pikirannya terlalu rumit.Dia bahkan tidak menyadari Harumi di belakangnya.Dia hanya merasakan desakan untuk pergi menemui ibunya.Dia pasti tahu tentang hal ini.
Saga membalikkan badan dan berlari keluar.Harumi,Kai dan yang lain mengikutinya ke loker.
“Kau mau kemana?!”Tanya Harumi.
Saga memakai sepatu luarnya dan menjawab singkat. “Ke ibuku.”
“Tidak bisa!”kata Harumi keras.
Saga menoleh dan melihat Mata Harumi memerah.”Kau akan begitu lagi.”
Saga melayangkan pandangan menegur ke arah Harumi,kalau mereka berdua Saga pasti tidak keberatan.Hanya saja sekarang ada Kai dan kawannya.
“Akan kucoba untuk menghentikannya.”Kata Saga cuek.
Harumi mencengkram tangan Saga.”Aku ikut.”
“Terserah.”Katanya.ketika Kai dan yang lainnya juga ingin ikut.Dia merasa tertangap basah.Habis ini mereka akan memusuhinya,memandanginya aneh.
Mereka bertujuh membolos dan naik bis ke rumah sakit tempat ibunya dirawat.Rumah sakit jiwa itu terletak agak terpencil.Suasananya sangat suram dan gelap.Setelah berbicara dengan petugas,Saga dan yang lainnya menghampiri wanita yang masih terbilang muda di sebuah ruangan.Rambutnya hitam,mukanya pucat dan kuyu.Kantung matanya lebih tebal dari punya Saga.Wanita itu duduk termenung.
“Aku sudah lama tidak melihatmu,Saga.”katanya berbisik. “Kau sudah tumbuh.”
Saga hanya memandangi wanita di seberangnya tanpa berkata apa-apa.
“Apakah kau masih mendengar suara-suara,Saga?Jangan pernah lakukan apa yang mereka perintahkan.Nenekmu melakukan hal yang bodoh.Dan lihat apa yang terjadi padanya.”kata wanita itu seraya mengedikkan kepalanya ke samping.
Saga hanya terdiam.
Reita memandanginya heran.Aoi apalagi.Uruha dan Ruki hanya melihatnya.
“Aku harusnya tidak melahirkanmu.”kata wanita itu cepat.Matanya yang hitam kuyu memandangi mata Saga yang abu-abu.Ekspresinya seperti meminta maaf.”Harusnya ku akhiri saja sampai padaku.Tapi,aku bodoh dan membuatnya terlanjur berlanjut.”katanya sambil menutup mukanya.Kai terkejut dan ingin berbicara sesuatu,tapi ditahan oleh Harumi.
“Ibu,aku sangat membencimu.”Kata Saga sambil melihat ke dalam mata ibunya.Ibunya mengedip dan mulai terisak.
“Maafkan aku,Saga.Sungguh!”katanya di sela-sela tangisnya.”Harusnya tidak begini!Kalau saja..kalau saja…”
“Kesepakatan telah dilanggar,ibu.”Kata Saga.”Shadow yang bilang padaku langsung.Katanya sang kolektor telah terlepas.”
Ibunya berhenti menangis,diganti oleh ketakutan.”Saga?kau telah melihatnya?”Nami mendekatinya.”Kau telah melihat lelaki itu?”
Saga mengangguk.”Dalam mimpi dua kali.”
“Apa yang dilakukannya?”Tanya ibunya sambil mendekati Saga.
“Dia membunuhku,ibu.Dengan serpihan kaca.”
Sang ibu terdiam,lalu menjerit.Saga terkejut,begitu pula yang lain.Nami melemparkan tangannya ke segala arah dan berteriak kencang.
“Saga!!! Pergilah sekarang,nak!Selamatkan dirimu sebelum dia merenggut jiwamu!!Dia kejam dan menandai!pergilah,Saga!”jerit ibunya.
Saga bangun dan melihat ibunya diseret oleh petugas rumah sakit.Saga langsung keluar ruangan dan menuju ruang dokter.Yang lain mengikutinya dengan tatapan bingung.
“Oi,ada apa ini?”Tanya Reita ketika mereka mengikuti Saga.”apakah ada masalahnya dengan kejadian d sekolah tadi?”
“Mungkin.”Jawab Uruha.
“Kita ikuti saja dia.”Saran Aoi singkat.
Saga berbicara dengan dokter singkat dan dia memberikan sekotak penuh peralatan.Setelah mengucapkan terima kasih,Saga beranjak ke tempat terbuka.Dia meletakkan begitu saja kotak di sampingnya.Tangannya menutupi wajahnya,dan dia menghela napas panjang.
Aoi duduk di sebelahnya dan Kai mengusap-ngusap bahunya.Ruki dan yang lainnya duduk di sekitar Saga,menunggunya berbicara.
“Aku sang pelihat.”Kata Saga pelan.
Saga membuka wajahnya dan melihat ekspresi bingung memancar pada Kai dan kawan-kawan.
“Aku bisa melihat arwah-arwah.Aku bisa melihat dan berbicara pada mereka,aku juga bisa melihat masa lalu mereka dan mengapa mereka meninggal.Itu sudah turun temurun di garis keluarga ibuku.”
Ruki tertegun.Saga melanjutkan “Tidak ada yang dapat menanggungnya sedemikian lama dalam keadaan waras.Kebanyak dari kami berakhir denga kegilaan atau bunuh diri.Nenekku bunuh diri waktu aku berumur empat tahun.Dia tidak tahan dengan suara-suara.”
Uruha memberanikan diri dengan bertanya “Suara?”
Saga mengangguk dan duduk lebih tegak. “Suara,godaan.Untuk melakukan apa yang menurut kami salah.Bunuh diri dan sejenisnya.Nenekku meninggal karena hal itu,ibuku jadi gila karena itu.”
“Bahkan dalam tidur pun kami tak pernah mendapat ketenangan.Pada saat kami tidur,banyak arwah yang berusaha masuk dan mencuri jiwa kami.Lalu mereka bisa mengambil alih tubuh kami.”
Saga membuka kotak dan mengambil sebuah buku berwarna hitam.”Jenis kami adalah yang terbaik.Biasanya apabila sebuah arwah memasuki tubuh manusia,lama kelamaan arwah itu akan keluar dengan sendirinya,karena biasanya manusia tidak meyakini bahwa arwah dapat merebut tubuh manusia.Tapi kami lain,kami bisa melihat mereka dan tahu kalau mereka merebut tubuh kami.”
“Dan aku yang terbaik dari semua keturunan keluargaku.Karena ayahku,Vildan Sokolov,ternyata adalah keturunan langsung dari Ras Putin.”Kata Saga seraya memperlihatkan foto dalam buku.
Kai terkejut. “Ras Putin?penyihir kerajaan rusia itu?”
Saga mengangguk dan mengambil selembar kertas dari buku tersebut.Dia membukanya dan memperlihatkan silsilah keluarganya.
“Aku kuat karena memiliki dua darah yang bisa dibilang ajaib.Biasanya,jenis kami hanya bisa melihat dan berbicara.Tapi aku bisa meramal dan melihat kejadian yang akan datang,aku juga satu-satunya yang dapat berbicara dengan arwah tingkat tinggi seperti shadow,bahkan ketika umurku lima tahun.”
Uruha mengangguk.Harumi terdiam dan berharap bahwa mereka tidak akan menjauhi Saga karena hal ini.
“Tapi,apa maksudnya menandai?”Tanya Aoi tiba-tiba,rambut hitamnya tergerai dan dia merokok sekarang.”Maksudku,apakah seperti cap?”
Saga menggeleng. “Ibuku tahu,tapi sepertinya dia tidak ingin memberitahuku.”
“Tapi,apa ada hubungannya dengan yang tadi yah?maksudku,dia seperti tidak menyerang atau apapun.Shadow terlihat jinak.”Kata Ruki memilin poni depannya.Saga menoleh ke arah Ruki,lalu merunduk.
“Mengapa kalian tidak lari?”katanya.Rambut cokelatnya menutupi wajahnya.
Kai terdiam.Tapi Reita langsung memukul pundaknya pelan. “Kau tadi menyelamatkan Sumire kan?Kami tahu kau orangnya baik.”
Ruki tersenyum dan mengangguk.Kai dan Uruha mengacungkan jempol.Aoi beringsut mendekatinya.”Kau istimewa.”kata Aoi.
Harumi ikut tersenyum melihat Saga memerah mukanya begitu.Tadinya dia takut mereka akan melontarkan kata-kata yang kasar karena kemampuan Saga yang aneh dan agak meyeramkan itu.Tapi mereka malah menerimanya dan menganggapnya istimewa.
“Aku lapar.”kata Reita tiba-tiba.”Ayo kita makan.”
“Aku mau makan daging.Ayo kita ke restoran Kai.Mungkin kalau kita makan banyak,bisa dapat diskon.”Kata Aoi sambil mengedip ke arah Kai.Kai cemberut dan memukul belakang kepala Aoi.Uruha tergelak dan ikut-ikutan mengejar Aoi.Saga heran,mengapa mereka mudah menerimanya.Tapi kemudian,tatapan Ruki membuyarkan segala keraguannya,itu tatapan persahabatan.Saga tersenyum dan ikut menyusul teman-teman barunya pergi.Kedamaian yang ia rasakan lebih besar daripada ketika ia mencoba untuk bermeditasi.Dia bisa tertawa lepas dan menjadi dirinya tanpa ada yang memandanginya aneh.Harumi menggandeng tangannya dan mereka berjalan bersama-sama.
***



Silahakan kritiknya..yang menghancurkan ataupun membangun..:)

No comments:

Post a Comment